The state of Indonesian Democracy. Part one : Giring Nidji Run for presidency

Rezkyro Poltak Samuel Pasaribu
3 min readSep 9, 2020

The Buzz and origin of the case

it was around the middle of August, a local artist creates this incredible buzz in our social media landscape. Giring Ganesha who was formerly known as the vocalist for an Indonesian rock band (according to Wikipedia) Nidji is running for president with a 9-minute video on Instagram focusing his target audience of inexperienced millennial voters with little to no knowledge of how our country, politics, and law work together. Massive media report, twitter, Instagram, Facebook a lot of people are talking about this “political move” from Giring, perhaps a ruse to boost his political party influence.

Giring Ganesha for President (taken from Giring’s Personal Instagram)

But it creates this debate does Giring fit to be a president or not. But what baffles me, he is announcing his run and it is another 4 years until the next presidential election which is on 2024. The negative coverage from the major news outlet, social media, statements from some political party figure calling him out of his mind, etc, actually disappoints me. Don’t they understand the meaning of democracy?

so let me explain a little bit about demokrasi ya.

Demokrasi, sebuah kata yang sangat sering sekali kita dengar baik dari media maupun para politisi. Tetapi apakah yang sebenarnya dimaksud dengan demokrasi?

Demokrasi diambil dari kata demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan), adalah bentuk pemerintahan dimana masyarakat memiliki wewenang untuk memiliih peraturan yang akan mengatur kehidupan mereka. Pada jaman yang modern sekarang demokrasi representatif merupakan alur demokrasi yang banyak sekali dianut.

to put it simply rakyat memilih wakilnya untuk mendelegasikan hak dan juga aspirasinya yang dituangkan dalam bentuk hukum (di dalamnya ada hak dan juga kewajiban) untuk mengatur dan juga memberikan alur jalannya pemerintahan beserta rakyatnya juga.

The compelling argument

Sering sekali saya mendengar baik dalam berita dan juga sosial media bahwa permasalahan Giring dalam Pencalonan dirinya sebagai presiden adalah:

  1. Kurang pengalaman politik
  2. Kurang pengalaman Kepemimpinan

menurut saya kedua argumen tersebut sangatlah tidak tepat.

  1. Pengalaman politik tidak bisa menjadi tolak ukur untuk keberhasilan seorang presiden dan jajaran pemerintahannya, baik dalam tingkat presiden, gubernur, bupati, bahkan anggota legislatif seperti DPR pengalaman politik menurut saya merupakan argumen yang sungguh tidak tepat. Contoh pengalaman seorang bupati yang kemudian mencalonkan diri sebagai gurbernur dan kelak menjabat bukan JAMINAN keberhasilan dia nantinya.
  2. Pengalaman kepemimpinan tiap orang juga tidak dapat dihitung (menurut saya) dan bahwa kepemimpinan merupakan sebuah skill yang masih bisa diasah. Barometer pengalaman kepemimpinan itu bukan syarat mutlak.

Ini juga memberikan kesan bahwa setiap calon presiden harus mulai dari posisi kepemimpinan paling bawah atau setidaknya pernah menjabat posisi pemimpin publik mungkin dari tingkat RT? lalu inti dari demokrasi kita itu apa? Jika orang seperti Giring yang baru MENDEKLARASIKAN pencalonan dirinya sebagai presiden dicela dan dikritik habis habisan, lalu apakah orang seperti saya, pembaca, bahkan orang-orang biasa yang punya aspirasi dan juga mimpi untuk memperbaiki negara ini mempunyai kesempatan?

Political Elitism

Kedua Argumen tersebut memberikan kesan bahwa hanya kaum ELIT POLITIK saja yang dapat berkuasa, masyarakat mau tidak mau mengikuti kemauan elit politik tersebut baik secara sadar maupun tidak. mengapa? karena masyarakat kita termasuk teman-teman saya yang akan membaca tulisan saya ini tidak mengerti inti dari demokrasi, masyarakat kita ingin sekali negaranya maju tetapi tidak peduli sama sekali tentang demokrasi dan juga politik negaranya sendiri.

Hal yang perlu kita ingat bersama, Demokrasi kita kehilangan artinya bila kita hanya bisa mencalonkan ELIT POLITIK saja. Masyarakat biasa bisa mencalonkan diri mereka dengan memenuhi syarat yang sudah ditentukan oleh Undang-Undang.

From the people and for the people, caring about your local politics and democracy would bring good for you and the people around you. That is the message Giring Ganesha(ME TOO)and this specific case trying to tell.

--

--

Rezkyro Poltak Samuel Pasaribu

An Indonesian with massive interest in politics, Law, and pop culture.